TRIBUN BANGSA - Kakek berusia 70 tahun, Ambo Malla, tega melampiaskan nafsu birahinya kepada murid SD yang baru berusia 8 tahun. Sebut saja nama bocah tersebut Seroja.
Murid SD di Anggana itu merupakan tetangga Ambo Malla di Kutai Kartanegara (Kukar). Seroja lebih layak dan pantas menjadi cucu, namun hal itu tak dipikirkan Ambo Malla yang lebih memilih menjadikan Seroja sebagai sasaran pelampiasan nafsunya.
Murid SD di Anggana itu merupakan tetangga Ambo Malla di Kutai Kartanegara (Kukar). Seroja lebih layak dan pantas menjadi cucu, namun hal itu tak dipikirkan Ambo Malla yang lebih memilih menjadikan Seroja sebagai sasaran pelampiasan nafsunya.
Selama lima bulan sejak Mei hingga September 2016, setiap harinya Seroja digoyang kakek enam cucu itu. Ironisnya, perbuatan itu dilakukan Ambo Malla di bawah tangga rumah menantunya yang berhadapan dengan rumah Seroja.
Tak hanya di bawah tangga. Pencabulan yang awalnya hanya memainkan jari di kemaluan Seroja itu, ternyata juga dilakukan di teras rumah menantu Ambo Malla yang tepat berada di tepi jalan dan di jembatan kayu mengarah ke tepi sungai di belakang rumah Seroja.
Parahya akibat keseringan diajak “bertempur” Ambo Malla, bagian intim Seroja menjadi rusak. Selain itu, salah satu payudara Seroja bengkak dan mengeluarkan nanah. Diduga, payudara Seroja digigit oleh Ambo Alla.
Pencabulan yang dilakukan Ambo Malla seolah sulit terendus, karena Seroja yang tak hentinya dijadikan budak pelampiasan nafsu Ambo Malla, takut menceritakan peristiwa pilu itu kepada ibunya.
Apalagi setiap usai memuaskan nafsu setan Ambo Malla, uang Rp 5 ribu menjadi “kunci” untuk menutup mulut putri bungsu dari dua bersaudara ini.
“Dia (Ambo Malla, Red) memang sering kasih uang ke anak-anak. Karena itu kami tak curiga,” kata Yn, bibi Seroja yang menjadi saksi dalam kasus pencabulan itu.
Rupanya kebiasaan memberi uang kepada anak-anak sekitar tempat tinggalnya itu memiliki maksud tertentu. Diam-diam Ambo Malla mengincar kemolekan tubuh Seroja yang tampak sudah seperti gadis berusia 11 tahun.
“Korban (Seroja, Red) tak mau cerita ke ibunya. Maunya hanya ke saya, jadi waktu saya tahu dari tetangga yang kebetulan pernah melihat korban dibegitukan (disetubuhi) saya langsung bawa ke dokter umum. Niatnya cuma mau dicek saja dulu kebenarannya,” tutur Yn.
Dokter umum yang dimaksud Yn itupun memberi isyarat kebenaran Seroja telah dicabuli. Tanpa pikir panjang, Jumat lalu, ibu kandung Seroja langsung mengadukan kasus pecabulan itu ke Polsek Aggana.
“Tidak lama dia ditangkap ketika kami dibawa visum ke RSUD AW Sjahranie,” ucap Yn.
Sejak jauh hari sebenarnya ibu Seroja sudah mendapat pertanda. Namun isyarat itu tak dianggap serius karena hanya dianggap sakit biasa.
“Dulu memang korban pernah bilang kalau pipis sakit di bagian kemaluannya. Ibunya mengira sakit akibat sering bermain dan lompat-lompat, ” ujar Yn.
Ambo Malla berdalih hanya enam kali menggoyang Seroja. Tapi ia tak menampik sering memasukan jari-jarinya ke kemaluan gadis cilik yang memang sering bermain di depan rumahnya.
“Kadang anak itu kalau habis mandi di sungai memakai handuk saja, tapi kalau bertemu saya handuknya dibuka dan melihatkan semua tubuhnya ke saya,” aku Ambo Malla.
Pikiran menyetubuhi Seroja itu diakui Ambo muncul karena sering melihat Seroja duduk jongkok ketika bermain sehingga kemaluannya terlihat jelas.
“Saya lalu panggil dia suruh pijat-pijat kalau tidak menyapu, setelah itu saya pegang-pegang itunya (kemaluan, Red) dia,” ujar Ambo Malla.
Kapolres Kukar AKBP Fadillah Zulkarnaen, didampingi Pj Kapolsek Anggana, Iptu Suwarsono membenarkan adanya peristiwa dan laporan kasus pencabulan itu.
“Untuk lebih lengkapnya besok (hari ini, Red) kasusnya akan dirilis di Polres Kukar,” pungkasnya
No comments:
Post a Comment